Humas UM Sumatera Barat — Riki Saputra kembali dilantik menjadi rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat periode 2023-2027, Selasa (7/2).
“Terimakasih karena diamanahkan menjadi rektor UM Sumatera Barat untuk kedua kalinya. Ini amanah berat yang harus dipikul bersama-sama dan melibatkan dukungan stakeholder eksternal dan internal,” ucapnya.
Riki Saputra menambahkan setidaknya ada lima garis besar target capaian di periode 2023 hingga 2027 nanti.
Pertama akselerasi akreditasi program studi dan perguruan tinggi.
“Sebagai lembaga pendidikan, bentuk pertanggung jawaban kita kepada masyarakat adalah akreditasi,” katanya.
Dikatakannya, hari ini dari 28 prodi di UM Sumatera Barat, 90 persen diantaranya berpredikat B dan Baik Sakali, namun belum ada yang unggul. Ke depan diharapkan setidaknya 35 persen berstatus unggul.
Kedua, sebagai lembaga Perguruan Tinggi Swasta kita akan mengalami fluktuatif dalam hal finansial maupun jumlah mahasiswa.
“Target kita bisa menjaga dan memaksimalkannya dan harus ada unit usaha sebagai income generating dalam rangka merawat, mengokohkan dan menstabilkan jalannya universitas ke depan,” ujarnya.
Ketiga, membumikan pendidikan 4.0. Dimana konektivitas pembelajaran dengan dunia digital wajib dilakukan.
Riki mengakui selama pandemi covid-19 ini memaksa lembaga pendidikan dalam konteks positif yang selama ini tabu dengan IT, lebih melek digital. Kalau tidak ada covid hampir seluruh PTS akan tidur panjang dan tidak melek digital.
Keempat, salah satu ciri khas ada nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah. Nilai-nilai itu harus terintegrasi dengan cara perhatian masyarakat maupun penelitian.
Kelima, tidak kalah pentingnya bagaimana mengelola manajemen perubahan internal. Makanya seluruh elemen hingga pejabat struktural dari hatinya bekerja dengan ikhlas, berkomitmen dan berdedikasi menjadi super tim.
“Di periode sebelumnya kami sudah menerapkan super tim. Sehingga mulai 2020 dan seterusnya kami dinobatkan berdasarkan tiga lembaga survei menjadi PTS terbaik di Sumbar, digabung PTN PTS UM Sumatera Barat nomor 4. Kita yakin kerja super tim tadi. Target kita bisa di nomor 3 lah,” ucapnya.
Kepemimpinannya di periode pertama, 65 persen banyak diinvestasikan pada infrastruktur dan penampilan atau estetika kampus dan 35 persen pengembangan SDM. Sedangkan di periode sekarang 65 persen akan dijadikan pengembangan SDM dan 35 persen untuk infrastuktur. Kemudian juga internasionalisasi program.
“Ada mahasiswa asing dari Yaman yang kuliah disini dan ada juga mahasiswa Amerika yang kuliah daring. Kita harap potensi ini bisa bertambah,” tuturnya.
Saat ini,kata Riki ada 5.300 jumlah mahasiswa UM Sumatera Barat. Harapannya bisa mencapai 8.000 minimal kedepannya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma yang turut hadir berharap dibawah kepimpinan Rektor Riki Saputra yang kedua kalinya, UM Sumatera Barat lebih berkembang lagi.
“Semoga mampu menghasilkan kinerja dan mutu ke arah yang lebih baik,” katanya.
Kedepan perubahan yang cepat dari lingkungan, harus terus menerus diantisipasi dan di respon secara kreatif, kritis, inovatif, berintegritas dan berkedaulatan.
Ia yakin UM Sumatera Barat akan mampu membangun kekuatan untuk menjawab seluruh tantangan era disruption saat ini.
Ia berpesan jabatan seorang rektor bukan sekedar mengelola SDM dan civitas akademika saja, tetapi harus mampu membangun karakter civitas akademika yang peduli terhadap masa depan dan masyarakat.
“Kami berharap UM Sumatera Barat harus mampu melakukan inovasi dan menjadi kampus yang senantiasa lebih baik dan semakin dipercaya masyarakat dan melakukan transformasi institusional,” ujarnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Bachtiar menambahkan segenap pimpinan wilayah sudah membangun sinergitas dan kolaborasi untuk memajukan muhammadiyah kedepannya.
“Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan Rektor kembali, harapan banyak pihak akan bisa kita wujudkan tentunya dengan dukungan LLDIKTI,” kata dia.
Ditempat yang sama, Kapala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Drs. Barlius, M.M menyebut jajaran pimpinan Sumbar mendukung kemajuan UM Sumatera Barat.
“Universitas ini adalah kebanggan Sumbar, kita akan dukung kemajuan UM Sumatera Barat,” ujarnya.
Disamping itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Irwan Akib, M. Pd dalam amanatnya menyampaikan, walaupun Muhammadiyah lahir di Yogyakarta, namun sejarah berdirinya perguruan tinggi Muhammadiyah dimulai dari Sumatera Barat pada tahun 1955 dengan berdirinya Fakultas Filsafat dan Hukum di kota Padang Panjang.
Sejarah ini harus kita angkat kembali menadi spirit perguruan tinggi muhammadiyah di Sumatera Barat, katanya.
Hadir juga dalam pelantikan tersebut antara lain, Ketua APKASI, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E, Bupati Pasaman Benny Utama, Anggota DPR RI Drs. Darul Siska, Anggota DPD RI Muslim Yatim, Kopertais Wilayah VI, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Barat, Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Ketua APTISI Wilayah X Sumatera Barat, Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se Sumatera Barat, Para tokoh agama dan para tokoh Masyarakat Sumatera Barat, Direktur Program Pascasarjana dan Para Pimpinan Fakultas di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat beserta Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
(*)
***
Untuk Mendapatkan Informasi Terbaru Ayo Bergabung Bersama Fanpage UM Sumatera Barat
Ikuti Juga Twitter UM Sumatera Barat
***